Ogan Ilir — Rantau Alai — Beragam modus pungli yang di lakukan pihak Sekolah seperti yang di lakukan pihak SMKN 1 Rantau Alai,Kecamatan Rantau Alai, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, telah melakukan pungutan liar ( pungli),salah satunya memaksakan muridnya untuk membeli sapu plastik kisaran harganya Rp,25-35rbu per sapu untuk setiap murid, jumlah murid di SMK ini 272 murid sedangkan BOS untuk per muridnya Rp, 1 juta 400 ribu per tahun
“Barang habis pakai itu sudah ada anggarannya dari dana BOS jadi bukan tanggungjawab murid tapi pihak sekolah paksa anak muridnya untuk membeli membawa sapu plastik, untuk dana kebersihan sekolah itu sudah ada Posnya sendiri seperti biaya barang habis pakai sudah ada di anggarkan oleh BOS(Bantuan Operasional Sekolah).
Menurut salah satu siswa SMKN 1 ini yang tidak mau disebutkan namanya membenarkan adanya permintaan dari pihak sekolahnya tsb. Setiap siswa di sekolah itu melalui ketua OSIS diwajibkan untuk menyetorkan sapu ijuk, lap tangan, dan taplak meja untuk peralatan kebersihan sekolah untuk setiap murid diwajibkan untuk membawa sapu plastik, Katanya
Sementara saat dikonfirmasi kepala sekolah SMKN 1 Rantau Alai ini Inisial DW mengatakan, menurutnya hal itu hanya sekedar sapu doang tak perluh dibesar-besarkan juga apalagi sampai dipublikasikan karena kami tidak salah hanya sekedar sapu dowank, karena kami tidak menyuruh murid-murid tsb untuk membeli dan membawa sapu plastik tsb, emang itu ada tapi itu insiatif murid-murid itu sendiri kami pihak sekolah tidak memerintahkannya atau memaksanya, Ujarnya DW.
Tanggapan salah satu wali murid yang juga untuk dirahasiakan namanya mengatakan kepada awak media,mengenai hal tersebut itu tidak enggak mungkin murid-murid ini mau membawa sapu tampah ada perintah pihak sekolah, walaupun emang itu ada seharusnya tidak semua murid diwajibkan untuk membawa membeli sapu apalagi setiap murid itu aneh?, andaikan itu ada paling diantara sepuluh murid paling tidak bawa 1-2-3 murid saja yang mau membawa,mungkin kecuali pihak sekolah ini sudah tidak mampu untuk membeli sapu saja itu wajar,”Katanya.Sebelum berita ini diterbitkan kami ditelpon oleh diduga anak dari kepala sekolah tersebut yang mengaku oknum polisi dari Polda bagian Kasat Narkoba yang bernama Dani, iya mengatakan anda belum tau dengan saya kenapa beritakan bapak saya karena gara gara masalah sapu doang,awas kalau ketemu nanti dengan nada mengancam.ungkap Dani yang mengaku Kasat Narkoba Sumsel .(red-f)