
Pidin Charles Oteh
Pemerhati Lingkungan / Wartawan
Opini : Pidin C Oteh
Pemerhati Lingkungan / Wartawan
La kenapa begitu ..! setau saya kantong kresek atau yang lebih di kenal uong (warga-pen) PALI kantong asoy adalah sarana kebanyakan orang untuk membantu manusia dalam keperluan sehari-hari . Misalnya dari keperluan terkecil membungkus belanjaan saat di warung atau supermarket ,topi kala kehujanan , wadah buku agar tidak basah terkena air bahkan membungkus nasi saat akan pergi bekerja di kebun dan banyak lagi kegunaan kantong asoy yang tidak terhitung , celetuk teman saya protes saat melihat judul tulisan yang saya buat di atas .Apalagi kantong asoy murah praktis bahkan di gratiskan oleh pemilik warung agar menamba kenyamanan saat berbelanja ,tambahnya.
Saya tidak menampik judul tulisan di atas yang terkesanya terlalu optimis lagi ekstrim bahkan menantang siapapun untuk berargumen . Karna sejauh ini tidak ada larangan untuk menggunakan kantong asoy bahkan tidak ada kampanye dari pemerintah daerah maupun toko pemerintahan ataupun toko masyarakat di Kabupaten PALI . Agar kita bijkasana dalam menggunakan kantong asoy di tambah bahaya secara nyata penggunaan kantong asoy belum terekspos secara secara gencar dan vulgar oleh media massa .

Sampah di sekitar kita
Tetapi taukah kita…tanpa kita sadari bahwa kantong asoy atau bahan-bahan terbuat dari plastik lainya merupakan acaman serius untuk kesehatan , lingkungan dan keberlangsungan hayati umat manusia ekosistem alam di masa yang akan datang kalau kita tidak bijaksana dalam menggunakanya .
Seperti data riset yang di lakukan Indonesia Greeneration Foundation bahwa setiap orang Indonesia menggunakan kantong asoy sebanyak 700 buah pertahun atau setiap orang Indonesia menggunakan 2 kantong asoy perhari (bulletin 7 juni 2018) .Data riset tersebut kalau di implementasikan kepada warga Kabupaten PALI yang berjumlah 190 jiwa dengan asumsi orang dewasa berjumlah 120 ribu jiwa yang menggunakan kantong asoy di kali 2 sama dengan 240 ribu sampah kantong asoy memenuhi alam kita di PALI setiap hari itu belum di tambah sampah kemasan botol lainya yang berbahan plastik … bukankah ini sebuah ancaman serius kerusakan lingkungan alam yang tidak kita sadari .
Penyumbang sampah kantong asoy selanjutnya adalah komunitas pasar maupun kalangan yang ada di setiap Kabupaten ini seperti sampah di pasar Bhayangkara Talang ubi yang setiap hari mungkin 50 persenya adalah sampah berbahan plastik seperti yang terlihat gambar di bawah ini .

Sampah plastik pasar Talang ubi penyumbang sampah terbesar di PALI
Sampah pasar Bhayangkara Talang Ubi di perkirahkan 50 persenya berbahan plastik
Sampah di pasar Bhayangkara Talang Ubi sebagian adalah sampah berbahan plastik dan juga di tambah sampah warga kota Talang ubi lainya termasuk pasar-pasar di Kecamatan-kecamatan lainya yang jumlahnya di perkirakan mencapai 1 ton lebih perhari . Yang menambah miris kita sampah-sampah tersebut di buang begitu saja ke TPA tampa proses daur ulang lagi dan yang lebih menyedihkan lagi seperti di beberapa desa sampah-sampah tersebut di buang begitu saja di pinggir jalan .
Mengapa sampah kantong asoy dan sampah berbahan plastik begitu di takutkan sampai sebegitu parahkan kerusakan alam lingkungan olehnya ,lagi teman saya nyeletuk sedikit melempam bertanya ..!Plastik merupakan senyawa organik yang terdiri dari rantai atom karbon panjang berulang.Rantai panjang ini disebut dengan polimer dan unit terkecil dari polimer ini disebut monomer yang merupakan bahan pembuat plastik.
Pasca di gunakan dan menjadi sampah diperkirakan butuh sekitar 500 sampai 1.000 tahun agar plastik bisa terurai secara alami.Waktu selama itu diperlukan karena sebagian besar plastik dibuat dari senyawa minyak bumi.bahan yang sama yang digunakan untuk membuat bensin dan solar. Tahu sendiri kan proses pembentukan bahan bahan tersebut juga sangat lama dan tidakmudah .
Kantong Asoy Berbahaya Untuk Kesehatan
Kantong asoy berwarna hitam yang merupakan hasil daur ulang bahan utama kimia yang apabila bersinggungan dengan panas dapat bermigrasi ke bahan –bahan lain sepertimakanan dan lainya , seperti diungkapkan Yadi Haryadi ahli pangan dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB (seperti di kutif di laman Republika.com ) karena pada proses pembuatan kantong asoy bahan kimia pholivinil klorida (PVD) yang merupakan bahan utama kantong asoy di tambah penstabil senyawa timbal . timah putih , kadmium , residu dan bahan kimia lainya yang berbahaya bagi kesehatan .Bahan-bahan tersebut bias mengakibatkan , kanker hati paru serta meracuni ginjal dan syaraf dan gangguan endoksrin lainya jadi secara tidak langsung kantong asoy yang sering kita gunakan adalah pembunuh tidak langsung.
Kasus Lingkungan karena Kantong Asoy Dan Sampah Plastik
-Peristiwa paus ditemukan mati dengan perut penuh sampah plastik terjadi lagi, setelah dulu di Wakatobi, lalu kini di Filipina. Mirisnya, jumlah plastik yang ditemukan lebih banyak yaitu 40 kg. The Guardian, Selasa (19/3/2019),dan kejadian tersebut di pastikan terjadi kepada hewan -hewan di sekiti sekitar yang tidak kita sadari yang tidak terekspos
-Banjir langganan di Jakarta dan beberapa kota besar lainya di Indonesia salah satu penyebabnya adalah sampah kantong asoy dan plastik yang menyumbat aliran air hujan di tambah prilaku yang tidak bertanggung jawab warganya dalam menggunakan material ini .
-Banjir bandang di sungai Abab tahun 2013 yang mengakibatkan korban jiwa sampah plastik di tengarai mempunyai andil pada banjir tersebut
-Bukan itu saja puluhan sungai di Kabupaten PALI tercemar limbah yang di dominasi kantong asoy maupun bahan plastik lainya di antaranya sungai Sebagut , sungai Jelike , Sungai Penukal , sungai Prayun bahkan sungai Lematang semua tercemar sampah plastik dan kantong asoy termasukjuga sungai-sungai kecil lainya .
Semua itu terjadi karena rendahnya kesadaran kita akan pentingnya alam untuk kelangsungan kehidupan anak cucu kita di masa yang akan datang di tambah kurang bijaknya kita dalam menggunakan kantong asoy atau material berbahan plastik lainya sehingga berserakan di sungai , danau jalan dan alam lingkungan lainya terutama kantong asoy merupakan material plastik yang memiliki andil terbesar merusak lingkungan seperti yang kita lihat di bantaran sungai Abab jantung kota Talang Ubi di mana-mana kantong asoy yang berwarna warni menghiasi bibir sungai Abab .
Bijaklah Dalam Menggunakan Kantong Asoy
Kantong asoy merupakan barang sekali pakai dengan kegiatan pasca-konsumsi yang tidak di pertanggung jawabkan padahal kalau kita bijaksana kantong asoy bisa di gunakan lebih sekali tetapi kebanyakan kantong asoy di gunakan lalu dibuang sembarangan sehingga hal ini bisa menyebabkan:
–Tersumbatnya selokan air;
–Termakan oleh hewan;
–Rusaknya ekosistem di sungai dan laut
Karena sampah plastik (khususnya kantong asoy) tidak dikelola dengan bertanggung jawab, hal ini menyebabkan Indonesia “dituduh” sebagai penyumbang sampah plastik terbesar kedua di dunia (Jambeck et al, 2015).
Solusi Pengganti Kantong Asoy Berbahan Rama Lingkungan
Berbasis UMKM Kabupaten PALI
Salah satu yang dapat kita lakukan untuk mengurangi ancaman kerusakan lingkungan yang sebabkan kantong asoy dan bahan-bahan plastik adalah bijaksana dalam menggunakanya dan hal itu di mulai dari sekarang untuk diet kantong asoy.
Ayo membudayakan tas tradisional peduli lingkungan, dan melestarikan Budaya leluhur yang berbahan banyak tersedia di sekitar kita , berikut bahan alami alternative pengganti kantong asoy
1 Pohon Pisang
Serat alami yang terkandung dalam setiap bagian pohon pisang berpotensi menjadi alternatif plastik.
Sama seperti pemanfaatan pati kentang, proses pengolahan pohon pisang menjadi benda produk tetap membutuhkan zat kimia polyurethane (bahan kunci pembuatan plastik).
Namun, polyurethane yang digunakan dalam pengolahan produk berbasis pohon pisang jauh lebih sedikit ketimbang produk yang 100 persen plastik.
Pemanfaatan pohon pisang pun bisa digunakan untuk benda sehari-hari yang lebih kompleks, seperti tanki air, kerucut lalu-lintas, bahkan hingga perahu.
Karena kandungan zat kimia yang terkandung lebih sedikit, maka, dapat meminimalisir dampak racun, mempercepat proses penguraian alami, serta ramah lingkungan.
2 Bambu
Sudah banyak di beberapa Kabupaten keberhasilan pembuatan tas berbahan bambu yang hasilnya sangat di terimah di masyarakat dan telah di produksi dalam jumlah besar sebagai alternative pengganti kantong asoy .
3 Rumput Purun .
Kerajinan tas berbahan rumput purun sudah banyak yang berhasil di beberpa provinsi di Indonesia tinggal bagaimana di buat secara massal dengan harga yang relative murah dan bisa di kelola oleh UMKM yang di bina pemerintah ataupun Perusahaan karena tidak memerlukan teknologi tinggi .
Kembali ke atas mengapa saya mengambil judul ” Tahun 2025 Warga PALI Tidak Gunakan Lagi Kantong Asoy ” harapan saya tahun 2019 ini Pemerintah daerah Kabupaten PALI memulai mengkampanyekan gerakan bijaksana dalam menggunakan kantong asoy . setelah enam tahun Insyah Allah kampanye tersebut berhasil tepatnya tahun 2025 dan di tahun tersebut pengganti kantong asoy yang rama lingkungan sudah di gunakan dan produksi secara masal oleh warga PALI yang berbasis UMKM dengan bekerjasama dengan Pertamina .
Bumi yang kita diami merupakan alam milik anak cucu kita yang di titipkan kepada kita untuk di jaga pelihara dari kerusakan dan itu di mulai dari hal terkecil yaitu kantong asoy yang keseharian sangat akrab dengan kita…
Kenapa membawa nama PALI segala …? , lagi teman saya meprotes saya terkait tulisan ini .Saya memimpikan kampanye bahaya menggunakan kantong asoy dan bahan plastic secara masiv dan sistimatis dan terus menerus adalah berbahaya untuk kesehatan dan lingkungan .Dan gerakan tersebut dimulai dari Kabupaten PALI dan tagar Selamatkan Bumi dari Sungai Abab di gaungkan .
Mulai saat ini saat belanja Beranilah untuk menolak tawaran dari pelayan supermarket untuk tidak menggunakan kantong asoy setiap kali kita berbelanja seraya membayangkan bayi mungil nan lucu tertawa di alam segar tampa kantong asoy di sampingnya karena mereka itu anak cucu kita yang akan hidup ratusan tahun yang akan datang ..