Talang Ubi , KP – Dalam acara reses DPRD Kabupaten PALI dapil 1 Kecamatan Talang Ubi ,di gedung serbaguna Talang Ubi , Senin 6/8 .
Seperti di ungkapkan salah seorang tenaga medis di Kabupaten PALI yang mengungkapkan di hadapan anggota legislative bahwa pihaknya sering kelabakan mengobati pasien yang terkena gigitan ular berbisa karena keterbatasan serum anti ular berbisa yang sering kosong di beberapa Rumah sakit ataupun Puskesmas .sehingga untu kasus kasus tertentu pihaknya langsung merujuk ke Rumah sakit Di Prabumulih ataupun Palembang , “ mohon bapak-bapak kironyo di tahun mendatang di atasi “ungkap salah seorang penanya pada reses DPRD PALI hari itu .
Keluhan tersebut langsung mendapat tanggapan oleh Devi Haryanto anggota DPRD PALI dari fraksi Demokrat yang mengatakan “ kasus tersebut menyangkut nyawa oleh karna itu pihak akan berkoordinasi Dinas Kesehatan terkait sering kosongnya serum anti ular berbisa .selanjutnya Darmadi Suhaimi menambahkan di tahun 2017 kemarin pihaknya mencatat ada satu kasus warga meninggal karena di patuk ular , oleh karna itu ketidak sediaan serum anti ular berbisa di anggap masalah yang perlu di atasi segera .
Muzakir kepala Dinas Kesehatan Kabupaten PALI di mintai tanggapanya atas temuan hasil reses DPRD Kabupaten PALI tersebut mengukapkan untuk saat ini Dinkes Kabupaten PALI sudah mendaftar dan sudah tahap waiting list dari ABU (asosiasi bisa ular) dan pihak ABU kalau ready stok langsung di kirim ke PALI .
Muzakir mengakui untuk vaksin di program ini ketidak sedia di sebabkan karena Dinkes provinsi pengelolaanya masih rancu oleh karna itu untuk mengatasi hal tersebut dengan menghubungi pihak langsung distributor atau kabag Farmasi .
Menanggapi pasien meninggal karena di patok ular di tahun 2017 kepala dinas kesehatan menampik hal tersebut karena dalam laporan kesehatan tahun 2017 tidak di temukan catatan warga meninggal karena di patok ular tetapi dirinya tidak menampik apabila warga yang di patok ular belum sempat berobat ke puskesmas atau rumah sakit di PALI (red)